Rabu, 25 November 2015

Tugas Ilmu Sosial Dasar -1


1.   Pengertian Ilmu Sosial Dasar ?

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial , khususnya yang di wujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian ( fakta , konsep , teori ) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti : Sejarah , Ekonomi , Geografi , Sosial , Sosiologi , antropologi , psykologi sosial.
Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan , karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan .
Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri , karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu seperti ilmu-ilmu sosial diatas .
Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau Program Pengerjaan yang khusus di rancang untuk kepentingan pendidikan/ pengajaran yang di Indonesia diberikan di perguruan tinggi . Tegasnya Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberitahukan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap , presepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan sehingga lebih peka terhadapnya .

2.   Analisis Teori-teori terkait dalam ilmu social dasar ?

Manusia sebagai realitas sosial apabila di hubungkan dengan paradigm sosial wawasannya sangat luas. Paradigma realitas sosial adalah melihat gambaran yang mendasar mengenai realitas sosial menurut kaca mata ilmu sosial. Tingkatan kenyataan itu ada empat yaitu :
1)     Tingkat individual :
Tingkat ini menempatkan individu sebagai pusat perhatian untuk analisa .analisa ini di bagi menjadi dua bagian yaitu tingkat perilaku (behavioral) dan tingkat subjektif. Teori dasar dasar psikologi(sosial) yang mengkaji tingkat individu meliputi
teori stimulus-respons(S-R) ,toeri sikap,teori peran dan teori lapang (medan) teori stimulus respons ini sebenernya teori stimulus – organisme – respons (S-O-R) karena di akui adanya organisme antara stimulus dan respons. Tokoh teori ini adalah Watson yang menyatakan bahwa objektivitas perilaku individu hanya berlaku pada perilaku yang Nampak (overt). Setiap perilaku pada hakikatnya merupakan tangapan (respon) terhadap rangsang (stimulus) karena itu rangsang mempengaruhi tingkah laku atau bahkan menentukan tingkah laku.intervensi organism terhadap stimulus rangsang, individu ini memilikipotensi berupa kognisi sosial, persepsi sosial, nilai dan konsep.
Teori sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku tertentu kalau menghadapi suatu rangsangan tertentu .
teori peran adalah beranggapan peranan seseorang itu merupakan hasil interaksi dari diri (self) dengan posisi (status dalam masyarakat) .dan dengan peran( menyakut norma dan nilai) dalam teori ini yang terpenting adalah actor (pelaku) dan target (sasaran) yang punya hubungan dengan actor.
Teori medan ( field-theory) adalah berangapan bahwa kehidupan merupakan penentu dari perilaku seseorang kehidupan ini merupakan hasil interaksi manusia dengan lingkungannya.
Teori yang mengkaji individu adalah psikoanalisa dari freud yang membedakan tiga sistem dalam hidup psikis yaitu id,ego, dan superego .istilah ini di kenal sebagai tiga “instansi “ yang menandai hidup psikis.

2)     Tingkat antar pribadi (interpersonal) :
Tingkat ini meliputi interaksi antar individu dengan semua arti yang berhubungan dengan kerjasama, konflik, adaptasi, negoisasi komunikasi simbolis dan hal lain yang menpunyai arti hubungan.tingkatan ini banyak di pelajari ahli sosiologi (interaksionisme simbolik).
Teori ini di pelopori oleh George Herbert Mead (1863-1931) seorang professor dari Chicago.teori ini mempunyai implikasi sosial dan mempunyai cirri pemahaman khusus tentang perspektif. Teori ini muncul sebagai pandangan atas” realitas sosial” teori ini banyak memperhatikan dimensi subjektif dimana kenyataan sosialnya yang muncul dari interaksi di lihat sebagai kenyataan yang di bagun dan bersifat simbolis, inilah yang membedakan kenyataan sosial dengan kenyataan fisik objektif. Teori ini memperhatikan dinamika interaksi tatap muka, saling keberantungan yang erat antara konsep diri individu dengan kelompok kecil, negoisasi mengenai norma bersama dan peran individu , tetapi konsep pokonya di uraikan melalui pengertian “self”,”mind”,”society” dan “action”. Diri(self) adalah nyata suatau proses sebagaimana objek sosial yang lain, diri(self) sebagai objek sosial terbentuk melalui interaksi dalam keluarga .

3)     Tingkat struktur social
Tingkat ini bersifat abstrak analisanya di tunjukan pada pola tindakan,jaringan interaksi yang teratur dan seragam dalam waktu dan ruang,posisi sosial dan peran sosial.tingkat ini dapat pula menyangkut institusi sosial dan masyarakat secara umum/ keseluruhan.teori ini di pelopori oleh tokoh klasik Durkheim, Mark dan tokoh modern yang melanjutkan pemikirannya,pelanjut tokoh ini adalah Parson, Merton, Cosser, Collins, Michel, dan lain lain. Tingkat ini memandang secara garis besarnya masyarakat sebagai berikut :
a)              Masyarakat sebagaimana halnya organism hidup
Kosep ini hanya metaphor dalam rangka mempermudah analisis sosiologis. Seperti pendapat  Radelife Brown bahwa struktur berupa hubungan antar individu mempunyai aktivitas berupa tingkah laku konektivitas dan mempunyai fungsi berupa pemeliharaan struktur sosial.
b)              Sistem sosial merupakan pendekatan lain untuk menganalisis masyarakat
Tetapi masih merupakan pengembangan dari teori struktur sosial Brown Malinowski dan Durkhein. Teori sistem ini merupakan teori yang di kembangkan oleh Talcott Parson sehingga mencapai puncak yang paling berpengaruh dalam sosiologi di amerika. Teori ini di kenal dengan struktur fungsional yang menganggap manusia sebagai masyarakat merupakan sistem sosial yang terdiri atas bagian bagian yang saling berkaitan dan menyatu dalam keseimbangan .kalau terjadi konflik maka perlu di perhatikan adalah bagaimana cara mendamaikannya sejauh dapat di atasi konflik itu selalu di hindari. Asumsi dasar dari pendekatan struktur fungsional adalah
1.      Masyarakat harus dilihat sebagai suatu sistem dan suatu sistem dari pada bagian bagian yang saling berhubungan satu sama lainnya
2.   Hubungan antara setiap bagian adalah bersifat saling mempengaruhi dan imbal  balik
3.   Sistem sosial cenderung bergerak kearah keseimbangan yang bersifat dinamis artinya menangapi perubahan yang dating dari luar memelihara perubahan yang terjadi agar perubahannya terjadi secara minimal,meski menyadari bahwa integrasi sosial tidak mungkin tercapai secara sempurna.
4.   Sistem sosial selau mengarah kle integrasi sosial melalui penyesuaian ketegangan dan proses instutionalisme.
5.   Perubahan sistem sosial terjadi secara gradual melalui penyesuaian ,kalau terjadi perubahan secara drastic maka yang berubah itu hanya bentuk luarnya saja sendangkan unsur unsure sosial budaya yang dasar tidak berubah.
6.   Perunahan sosial yang terjadi si sebabkan oleh upaya penyesuaian yang di lakukan oleh sistem sosial terhadap pengaruh yang dating dari luar pertumbuhan melalui proses difernsiasi structural dan fungsional dan akibat adanya penemuan baru oleh anggota masyarakat itu sendiri
7.   Daya integrasi yang paling tinggi dari suatu sistem sosial akibat adanya consensus nilai yang merupakan prinsip dan tujuan dasar dari anggota masyarakat.
4) Tingkat budaya
           Tingkat budaya dalam hal kenyataan sosial maksudnya meliputi arti symbol, norma ,dan pandangan hidup umumnya yang dimiliki oleh suatu anggota masyarakat. Sedangkan tingkat budaya itu sendiri memiliki arti meliaht realitas sosial menurut perspektif budaya. Dan istilah Kebudayaan yaitu terdiri dari produk – produk tindakan dan interaksi manusia termasuk karya cipta manusia berupa materi atau non materi. Kebudayaan non materi adalah keseluruhan kompleks yang meliputi pengertian,kepercayaan, seni , moral , hokum, kebiasaan dan kemampuan –kemampuan dan tatcara lainnya yang diperoleh manusia sebagai seorang anggota masyarakat. Menurut Sorokin bahwa kesatuan organis dari gajala bidaya dan tingkat sosio – budaya dianalisa terpisah dari tingkah individu. Pokok pikiran analisis Sorokin maliputi :
1.      Teori kemajuan.
2.      Integrasi sosial dan budaya. Maksudnya arti,nilai,norma dan symbol merupakan kunci untuk memahami kenyataan sosia budaya. Ada saling bergantung antara pola – pola budaya, masyarakat sebagai interaksi dan kepribadian individual. Tingkat tertinggi integrasi dan sistem sosial yang paling mungkiin tercapai didasarkan atas seperangkat arti, nilai norma hokum yang secara logis dan berarti konsisten satu sama lian.
3.      Tipe – tipe mentalitas budaya. Mentalitas budaya merupakan kunci untuk memahami suatu supersistem budaya yang terintegrasi.



3.      Cari permasalah sosial menurut pribadi dan berikan pendapat menurut pribadi

Kemiskinan termasuk malapetaka sosial. bahayanya melebihi malapetaka yang lain seperti penyakit dan kebodohan. Kemiskinan menjadi unsur vital terjadinya penderita berbagai bangsa. keminskinan menyebabkan munculnya banyak permasalahan, mengantarkan pada terjadinya sejumlah kriminalitas, mendorong terjadinya kerusakan, penyimpangan, pengangguran, dan sebagainya.
Saat ini, dunia di Era kemiskinan yang menyebar luas di sebagian besar negeri, jika tidak dikatakan seluruhnya, meski berbeda-beda tingkatan dan jumlah orang miskinnya. Hampir-hampir tidak ada satu negara pun yang terbebas dari masalah kemiskinan pada masa sekarang ini, termasuk negara-negara kaya dan maju di bidang sains dan indistri. Kemiskinan merupakan masalah umum dan telah menjadi bencana.
Kemiskinan menyebar luas secara menyolok sejak berlangsungnya kebangkitan industri dan meluasnya penggunaan alat dalam produksi industri dan pertanian. Seberapapun jumlah tenaga kerja yang diserap sektor industri, kemisinan tetap saja meningkat tajam.
Berbagai pemerintah, lembaga-lembaga sosial, dan individu-individu kaya tidak berhenti menyerahkan bantuan dan memberi pertolongan yang bisa mereka lakukan kepada orang-orang miskin. Mereka juga tidak berhenti menciptakan program-program pelayanan sosial, kesehatan dan pendidikan dalam sebagai bentuknya kepada kaum miskin. Namun masalah kemiskinan tetap saja ada bahkan jumlah orang miskin di dunia makin bertambah.
Pemerintah negara kaya dan lembaga-lembaga internasional telah turut campur dalam menyelesaikan masalah kemiskinan ini. dunia masih terus bertanya-tanya tentang sebab-sebab masalah itu. Semua negara sama-sama terjatuh dalam masalah kemiskinan.

Pendapat saya seharusnya pemerintah membuat lapangan pekerjaan yang diperuntukkan untuk para pengangguran agar dapat berkerja dan mendapatkan upah yang layak supaya kemiskinan di negara kita dapat ditekan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar